Senin, 01 Desember 2008

BINGKISAN KATA UNTUK BAPAK

Bapak,
Perkenankan kami berterimakasih,
atas segala yang telah bapak lakukan.
Walau kami tahu, bapak tidak mengharapkannya,
karena bapak berbuat hanya karena-Nya,
mengharap ridho-Nya.
Namun hanya ucapan terimakasih yang bisa kami persembahkan,
atas nasehat yang bapak sampaikan,
atas perhatian yang bapak curahkan,
atas semangat yang bapak hembuskan,
atas dukungan yang bapak berikan.
Jazakallah Khaerul jaza.

Bapak,
Perkenankan kami untuk memohon ma’af,
apabila bapak terpaksa harus menunggu,
langkah kami yang masih sering terseok.
Saat bapak harus mengelus dada,
karena ucapan dan tingkah yang terlalu.
Ketika bapak harus mengulang do’a yang itu-itu saja,
akibat kami kurang peka.

Bapak,
Seandainya kami boleh memohon satu pinta,
semoga kebersamaan ini tidak cepat berlalu,
Masih banyak yang harus kami pelajari dari bapak,
belajar bagaimana caranya ikhlas,
sebagaimana keikhlasan bapak dalam bekerja,
hasilkan produk spektrakuler dalam hitungan bulan.
Belajar bagaimana caranya bersabar,
sebagaimana kesabaran bapak dalam menghadapi masalah,
mengundang banyak apresiasi.
Bahkan,
Belajar bagaimana caranya menatap pasangan penuh cinta,
sebagaimana bapak menatap ibu...

Bapak,
Di hari istimewa di bulan November ini,
izinkan kami untuk turut bersuka cita,
untuk turut berdo’a,
untuk berterimakasih kepada-Nya,
karena telah menganugerahkan bapak kepada kami.
Selamat Ulang Tahun Bapak,
Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap langkah bapak.


H10, di dingin dinihari 26 November 08
Dedicated 2 our beloved ambassador

ANDAI AQ TEMUKAN LAMPU ALADIN

Seorang teman bertanya padaq
Andai aq temukan lampu Aladin
Tiga permintaan apa yang qminta

Aq segera menatap cermin
Pantulkan raut bersinar
Pancaran hati bahagia
Masihkah ada yang qbutuhkan dari dunia?
Sementara aq sudah miliki sgalanya
Bahkan lampu Aladin, tak bisa wujudkan apa yang kini aq punya

Aq punya seorang ibu
Ibuku adalah perempuan yang berbuat apapun untuk putrinya
Ia bak seorang perempuan beranak dua yang kelaparan
Diberi Rasulullah tiga biji kurma
Ketiganya mendapatkan Satu
Namun, saat ia lihat sebiji kurma tak puaskan sang buah hati
Dengan sigap, ia belah kurma yang hampir ditelannya
Berikan pada dua putrinya
Demikianlah ibuq, baginya; nyawaq lebih penting dari nyawanya sendiri

Bapakq..
Ia selalu ada saat aq butuhkannya
Di malam pengantinq ia berpesan;
"Jangan beratkan suamimu dengan sesuatu di luar kemampuannya.
Mintalah padaq apa yang kau mau, niscaya aku akan berikan."
Bapakq bagai Abu Bakar saat ia menegur 'Aisyah meminta diluar kempampuan Rasulullah
Itulah bapakku, baginya; aq adalah harta tak ternilai

Suamiq adalah pelengkap setengan agamaq
Ia adalah laki-laki yang digambarkan 'Aisyah
Layani diri sendiri selama ia bisa
Ia begitu memahami bahwa aq adalah belahan jiwanya
Tercipta dari tulang rusuknya
Perlakukanq sepenuh cinta
Suamiq bukan Rasulullah, namun maksimal teladaninya

Bahkan aq punya malaikat-malaikat kecil
Ya, putra-putriq bagai malaikat yang turun ke dunia
Pelipur hati di kala duka
Ingatkan aq kala lupa
Mereka adalah perhiasan dunia yang disebut Allah dalam kitab-Nya

Tak ada lagi yang q inginkan dari dunia
Pintaq hanya satu, dan qyakin lampu Aladin tak mampu kabulkan
"Kelak di surga, dipersatukan Allah dengan keluarga tercinta."

Andai aq temukan lampu Aladin
Akan kuberikan pada orang lain yang butuhkan
Karena aq, tak lagi butuh apapun dari dunia


H10, 31 Jan '08
Dedicated 2 my beloved family